Kamis, 30 Oktober 2014

sinergi...

Posted by erna victor On 09.35 No comments

Biasanya ketemu dengan orang yang memakai aturan menomorsatukan kesopanan, dari cara makan minum bahkan cara dia bersikap setiap menitnya..... sekarang  bertemu dengan orang yang luar biasa mengejutkan karena sangat berbeda adat nya.. sungguh tidak beraturan tetapi ini semacam tantangan buat aku, untuk mengenal berbagai macam orang dan sifatnya, hal ini mendewasakan sikap dan pikiran juga..

Sebulan yang lalu aku mengenal orang yang menurut ku aneh, dia berpenampilan biasa saja bahkan apa yang dia pakai tidak sesuai dengan  orang seusianya bahkan yang sudah masuk dunia kerja atau sosial yang berbeda dengan anak sekolahan.. semacam sakarepe dewe ( sesuka hati )  kata orang jawa,  nggak rapi dan kurang trap menurut ku, tetapi di balik itu ternyata dia punya falsafah hidup yang menurut ku cool banget dan patut di jadikan contoh.  Hidup yang apa adanya dan tidak mengejar materi, malah dia senang dengan hal - hal yang bersifat alami, kejawen, dan  tradisional.

Setelah belajar banyak dari semboyan hidupnya dan cara menyikap hidup, aku pun semakin yakin bahwa hidup semeleh adalah hidup yang ora ngongso ( tidak menuruti hawa nafsudan itu hal yang sangat membahagiakan.  Proses belajar semeleh tidak mudah, semua butuh proses pelan -pelan, bahkan pepatah "alon alon waton kelakon" bisa berubah menjadi alon-alon maton kelakon, atau pelan-pelan asal kesampaian menjadi pelan -pelan tertata dan kesampaian.

Dari perjalanan pengenalan terhadap orang lain ternyata ada satu yang berbeda dan itu yang bisa menarik kita untuk mengikuti atau  mempelajari hidup dengan lebih baik lagi.  hal yang menarik itu bisa saja karena  kita memang senang dan hal itu secara alamiah ( bawaan atau dasar nya ) atau memang ada energi yang saling menarik dikarenakan sesuatu yang berlawanan tetapi justru menghasilkan yang positif.
well.. mari kita ambil hikmah dari setiap pertemuan dengan seseorang, karena Tuhan pasti punya maksud di balik itu...


0 komentar:

Posting Komentar

monggo di pun koreksi