Mungkin suatu kebodohan jika saya akan menunggu orang yang saya cintai saat ini. menunggu dia yang pergi jauh dengan alasan untuk mengubah nasib di kota lain yang hanya bisa di tempuh dengan pesawat dan itu pun memerlukan waktu yang tidak cepat.
jika sebelumnya ada kejelasan tentang hubungan yang kami jalani, mungkin bukan suatu kebodohan, tetapi apa yang sudah terjadi tidak pernah ada komitmen apapun dan hanya berjalan mengikuti arus rasa tanpa ada keinginan yang lebih serius.
saya dan dia saling menyukai, mengagumi dan menyayangi, karena kami telah sama-sama dewasa, maka kata rayuan gombal atau keromantisan anak-anak sudah tidak kami lakukan lagi,. ya.. kami dekat secara dewasa..
perselisihan hati sedang terjadi, bergolak di sudut yang pernah terluka.
menunggu atau jatuh cinta lagi ?
dua pertanyaan yang sama-sama sulit.. di sisi lain saya ingin menunggu dan membuktikan bahwa saya menghentikan petualangan cinta saya, tetapi di sisi lain saya juga ragu akan penantian ini, ya.. kalo memang benar akan bersama mungkin tidak akan sia-sia penantian saya yang belum jelas sampai kapan itu, jika tidak, saya semakin tua semakin berkurang kesempatan untuk mendapatkan sosok yang saya maui, tetapi jatuh cinta lagi, juga bukan sebuah keputusan yang terbaik, karena saya akan mengalami sebuah fase patah hati lagi ke depannya, saya yakin, yakin sekali jika jatuh cinta maka bersiap diri untuk terluka..
memutuskan untuk menunggu hal yang tidak pasti atau mengambil keputusan yang lain demi hal yang mungkin tidak baik atau lebih baik.. sedang berada dalam pikiran saya.
belum terjawab sampai detik ini, mungkin semua akan terjawab dengan sendirinya beriringan dengan waktu LONG DISTANCE RELATIONSHIP yang kami jalani.
semoga saja tidak membutuhkan proses yang rumit dan berbelit.
sementara saya jalani apa adanhya, mensyukuri dengan apa yang sudah dan saat ini saya rasa dan punyai.,, dan ibarat saya naik kereta menuju jakarta, di stasiun kendal saya bersebelahan dengan A sang penumpang kereta dari kendal, dan sampai pekalongan sang penumpang dari kendal turun dan di gantikan dengan penumpang dari pekalongan yang hendak menuju tegal.. sebentar bersebelahan tetapi punya cerita.. dan perjalanan saya dari tegal menuju jakarta ini, masih kosong.. saya hanya menunggu waktu, menunggu ada yang duduk di sebelah saya dari tegal menuju jakarta.. entah ada atau tidak.. saya hanya menikmati perjalanan dan sesekali membaca buku atau mendengar kan lagu -lagu kesayangan saya..
jika sebelumnya ada kejelasan tentang hubungan yang kami jalani, mungkin bukan suatu kebodohan, tetapi apa yang sudah terjadi tidak pernah ada komitmen apapun dan hanya berjalan mengikuti arus rasa tanpa ada keinginan yang lebih serius.
saya dan dia saling menyukai, mengagumi dan menyayangi, karena kami telah sama-sama dewasa, maka kata rayuan gombal atau keromantisan anak-anak sudah tidak kami lakukan lagi,. ya.. kami dekat secara dewasa..
perselisihan hati sedang terjadi, bergolak di sudut yang pernah terluka.
menunggu atau jatuh cinta lagi ?
dua pertanyaan yang sama-sama sulit.. di sisi lain saya ingin menunggu dan membuktikan bahwa saya menghentikan petualangan cinta saya, tetapi di sisi lain saya juga ragu akan penantian ini, ya.. kalo memang benar akan bersama mungkin tidak akan sia-sia penantian saya yang belum jelas sampai kapan itu, jika tidak, saya semakin tua semakin berkurang kesempatan untuk mendapatkan sosok yang saya maui, tetapi jatuh cinta lagi, juga bukan sebuah keputusan yang terbaik, karena saya akan mengalami sebuah fase patah hati lagi ke depannya, saya yakin, yakin sekali jika jatuh cinta maka bersiap diri untuk terluka..
memutuskan untuk menunggu hal yang tidak pasti atau mengambil keputusan yang lain demi hal yang mungkin tidak baik atau lebih baik.. sedang berada dalam pikiran saya.
belum terjawab sampai detik ini, mungkin semua akan terjawab dengan sendirinya beriringan dengan waktu LONG DISTANCE RELATIONSHIP yang kami jalani.
semoga saja tidak membutuhkan proses yang rumit dan berbelit.
sementara saya jalani apa adanhya, mensyukuri dengan apa yang sudah dan saat ini saya rasa dan punyai.,, dan ibarat saya naik kereta menuju jakarta, di stasiun kendal saya bersebelahan dengan A sang penumpang kereta dari kendal, dan sampai pekalongan sang penumpang dari kendal turun dan di gantikan dengan penumpang dari pekalongan yang hendak menuju tegal.. sebentar bersebelahan tetapi punya cerita.. dan perjalanan saya dari tegal menuju jakarta ini, masih kosong.. saya hanya menunggu waktu, menunggu ada yang duduk di sebelah saya dari tegal menuju jakarta.. entah ada atau tidak.. saya hanya menikmati perjalanan dan sesekali membaca buku atau mendengar kan lagu -lagu kesayangan saya..
2 komentar:
Top tenan nek iki...critane ngenani suasanaku detik iki...aseemm...apik...jempol mbak
berarti sama sama menghadapi 2 pertanyaan yg sulit? heheehh
terus pie enake yok? :)
Posting Komentar
monggo di pun koreksi