Senin, 23 April 2012

Aku pelacur belia

Posted by erna victor On 00.11 No comments

Aku asyik di suatu komplek dengan rokok di tanganku..  PUSHHHHHHH asap mengepul di bibir ku yang merah meronah. kata orang memakai lisptik warna merah bisa menggairahkan. aku menjual diriku demi kenikmatan, orang yang meniduriku mendapat kepuasan dari goyangan maut ku, dan aku mendapatkan uang untuk bersenang-senang.
Awalnya aku menjual diri karena aku di setubuhi seseorang pada suatu tempat ketika aku mulai pertama pacaran.  Aku tanpa sengaja melakukan perbuatan itu... karena terhimpit rasa tertekan , pacar ku bilang aku tak sayang kalo tak mau tidur dengan nya. memang bodohnya aku tapi aku saat itu memang tak bisa menolaknya. Akhirnya aku hamil.. aku hamil dengan laki-laki yang selama ini bilang sayang dan cinta padaku. niatnya menggugurkan janin ini tapi karena tak ada yang bisa gugurkanya meskipun dengan berbgai cara. ya sudah aku menikmati kehamilan ini dan setelah usia kandungan mencapai usia 17 minggu aku di nikahi oleh laki-laki bejat itu, namun pernikahan hanya satu hari dan dia meninggalkan aku.

mungkin  keluarga ku malu, akupun seperti disingkirkan. Hilang sudah kehangatn dalam keluarga dan aku  pun keluarg rumah dengan bayi yang masih berusia 5 hari.  Mau makan pake uang apa ? bekal uang aku tak punya. akhinya dengan terpaksa aku menjual diri dengan pris-pria hidung belang di komplek pelacur tempat aku singgah. hahahha aku menikmatinya, uang pun ada di kantong.... aku dendam dengan keluarga ku yang akhirnya aku enggan untuk pulang ke rumah meskipun aku tahu keluarga ku mencariku...

ya aku sekarang masih menjadi pelacur.. hampir setiap hari rokok di  tangan dan uang dari laki-laki yang tidur dengan ku pun di genggaman. aku bukan anak-anak lagi meski usai ku baru 17 tahun.  aku sudah  matang dengan kondisi keterpaksaan.  hemmmmmmmmmm karena orang tua dan keluarga tak menerima ku, aku pun di terima di tempat mami.  ya di sini lah aku hidup, meski mami terkesan keras tapi aku bahagia setidaknya bisa menghidupi anakku dan sedikit membuat ku terhibur. Aku tak prnah memikirkan keluarga ku malu atau tidak yang penting uang uang uang di tangan.. muaaaaaaaaaaaaaaaachhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

0 komentar:

Posting Komentar

monggo di pun koreksi