Senin, 16 Januari 2012

maybe someone like you

Posted by erna victor On 12.08 No comments


                   
I need someone, I need shoulder  to cry on
Message  semalam  yang masuk di inboxku,sepintas aku teringat sesuatu yang ada dalam fikirku,tapi entah  aku rasa hanya sebuah pembicaraan by phone agar berlanjut,apalagi ucapnya pernah terlintas dalam dengarku tentang rasanya yang impossible dan juga pernah berucap “may be yes or not”, ah…. Kucoba untuk menjawab messagenya,karena rasa penasaran itu mulai merasuk benakku.
which one  person  you need,who are him…?” message terkirim…
Entah berapa lama kutunggu  jawabnya,namun tak  ada pun satu inbox yang masuk dengan namanya..semilir angin laut pun mulai merebahkan raga di jiwa insan sang pengelana,dingin pun mulai menusuk kesendi-sendi raga, tapi tetapak menanti jawaban pesannya,karena rasa penasaran itu hingga kurela membunuh waktuku,dilekukan syahdunya malam minggu.
“yapp…hemmmmm..!!” pesan di inboxku
Antara langit dan bumi jawabnya, apa yang kutanya..,jawabnya sepatah kata yang makin membingungkan,senyum ku bergulum  dibibir ini hanya membuat satu jawaban singkat.. ”dasar…!” bukan mencaci apalagi mencela,tapi kutahu itu ungkap hatinya untuk membela….bukan menjawab apa adanya, kurasa dirinya masih dilemma dan mungkin juga malu ungkapkan rasanya karena kritikku siap memberinya masukan, ahh………..entah itu berguna atau tidak hanya rasanya yang bisa pahami ungkapku…
Malam pun berlalu bersama sang dewi yang mengintip dibalik awan dengan malu-malu, jauh mata ini menelusuri  kaki langit yang kulihat hanya ada awan kelabu yang temaram, kemana bintang yang kupandang semalam..? ahh…mungkin malam mingguan gumamku. kulangkahkan kaki ini menuju cabin room melelapkan mata,menyambut mimpi-mimpi yang indah..(have nice and take care, met malam)………………………………………..


good morning guys,are you ready take a breakfast..?” sapaku di minggu pagi yang berbalut hujan.
morning, I think i'am a first time at gelly room..!” jawabnya manusia-manusia yang penuh harap di master point.
ok..,I will take it first after that,see you at platform.!” Balasku..
Hemmmm… sarapan yang tak  mengenakkan, masih saja penasaran itu mengacaukan pagiku yang dingin,kutanya hujan yang sedang turun namun tak satupun jawaban, rintiknya yang menebar di hamparan air laut seolah ia sedang bersetubuh dengan dinginnya minggu pagi,sejenak rasa penasaran itu kulepas demi aktivitas hari ini,harapku time istirahatku beranikan diri ini untuk jawabannya………………

Gayung bersambut,itu kata pepatahnya sih, deringan kuterjawab selepas lunch minggu siang,seperti biasa gayanya menjawab gelak tawanya  yang selalu jadi pembuka,tawa yang ku maknai , agar perasaannya bisa bersembunyi dibalik itu, yah tak apalah aku pun tahu….. walau ungkap mu mengatakan “senyuman yang sedang berguru ” itu sih bahasa halusmu, kosa kata pembalut lukamu yang masih dilemma.
“siapa dia..daripesanmu yang semalam..?”
Itu impianku untuk tahun ini, itu jawabmu… “ada dua kategori sih kalo bisa”sambungmu. Aku simak ditiap kata dalam pembicaraanmu,yang kamu bilang…”kalo.. klik” sederhana saja, beragama, mengerti dirimu apa adanya, punya mobil mewah, kerjanya mapan, dan juga tampan, dan pekik tawamu pun memekakan kupingku…………………
Hemmm…  sederhana tapi banyak maunya, selalu ingin sempurna tanpa sadar apa yang sedang ada di sekelilingnya,lagi-lagi aku masih kritis buatnya maklum aku hanya memberi saran membangun, bukan mengenang kembali perihmu yang berlalu. Wajar saja kalo semua mimpi itu selalu sempurna, tapi janganlah terlalu ambisi.
gantungkanlah mimpi-mimpi mu setinggi langit, tapi jangan lupa ikat kuat-kuat, agar sebisa nya tak menimpamu kembali..”(masih kata-kata bijak,namun tak selamanya baik)
Dirimu pun menghela nafas…seraya bertanya…… jadi apa yang bisa aku buat..? tanyamu…
Seperti yang sering aku bilang “sederhana saja.., bukan pasrah, tapi ikhlas dan juga jiwa yang besar..” tapi semuanya berbalik pada dirimu sendiri, karna mungkin bisa dilakukan dengan sedikit sentuhan hati, karena selama aku kenal dirimu selalu saja rasa pikiranmu mengendalikan segalanya kalo ku garis bawahi atau aku maknai itu dengan kata EGOIS.
YANG  selama  ini hanya kegalauan  mu yang selalu menghampiri, walau engkau masih pandai dan juga mampu menyematnya ditengah rutinitas kantoran-mu yang super sibuk and enjoy. Namun kala kesunyianmu, mulai membelai ragamu yang ayu,yang ada hanya airmata dari kisahmu yang berlalu dan senyummu yang sedang berguru…. Tak kala hatimu perlu rasa percaya dari caramu bercermin dan juga intropeksi diri, tapi itu belum cukup hanya ada rasa gundahmu yang mempermainkan daya fikirmu hingga kau buang jauh rasa hatimu dengan mimpi-mimpimu yang sempurna…………… …………

Kala senja mulai beranjak..
Rona jingganya menghilangkanjejak..
Malam pun mulaimenyepi dengan dinginya..
Apa yang mampu engkau lakukan dan jugabisa,,,..?

Kuharap engkau tau apa yang telah terjalani..
Entah dikau sadara kan hampanya diri..
Laksana ranting rapuh yang termakan usia..
Langkahmu pun kian jauh dari asa..
Apa yang pernah terjadi, itu kisah..
Apa yang kau lakukan akan terasa sia-sia..
Sejenak renungkan apa yang kau rasakan dengan perih..
Hingga bisa tau jawaban hati deritanya nya sang raga…

Engkau laksana  lilin yang hancur dalam terang,yang menghiasi hidupmu di gelapnya malam, mungkin bukan kali ini yang bisa kau nikmati dan jangan pernah menyesali, karena hal yang terindah yang dikau harap telah menanti, laksana bara api yang engkau genggam, siap menghangatkan asamu yang sedang kedinginan…

Dan………………….. kamu tau? kamu ada dalam pikiran otak ku..
Di kesunyian malam, sesaat setelah aku rebahkan badan dipembaringan yang entah nyaman atau tidak nyaman bagi orang lain, namun bagi ku  hanya  dia saat ini yang mampu menopang tubuh besar ku, aku merenung dengan segala yang sudah ada dan telah terjadi pada ku. Sesungguhnya aku bersyukur dengan nikmat yang sudah di berikan Tuhan buat aku. Namun   tatkala aku teringat sesuatu yang belum bisa ada di pada ku, aku merasa hidup ku hambar. Dan memang benar seperti katamu bahwa aku menutupinya dengan senyum  dan lebar nya tertawa ku.   Seperti nasehat dan petuah  orang terdekatku  yang di kolom kan  nya menjadi “ kata bijak “ ,   aku pun  mencari jawaban yang sejujurnya. Duhai hati .. mengapa kamu selalu galau bahkan kamu pernah marah sama Tuhan….  Tak aku temukan jawaban nya, tapi kudapati pertanyaan besar pada diriku…  “kapan itu Tuhan ???    
Di hari – hari selanjutnya aku terus berjuang menggali dalam hati ku, dengan kata dan kalimat yang terbata ku temukan sesungguhnya yang sampai  saat ini aku galau…  sebuah hal yang sulit untuk di pahami namun aku berusaha mengerti.  Cinta tulus dari orang yang aku kagumi lah yang menjadi sumber “sakit “ ku .   aku merindukan dia dan “hadirnya”,  yang menemani hidupku berbagi suka dan duka ,  dia yang mempunyai pemikiran sederhana dan menghiasi hidupnya dengan ukiran dan lukisan religi,  aku mau  dia,  Bukan karena  beberapa rumah besarnya, atau mobil mercy nya dan bukan perusahaan ternama yang dia milikinya, juga bukan mahalnya hobby nya yang kebetulan sama dengan kesenangan ku. Aku membutuhkan dia untuk bersandar dikala aku susah dan berbagi cerita bahagia. namun dia tak pernah hadir disaat aku ingin bersandar, dia selalu  menempatkan dirinya di nomor satu, serta melalaikan aku.   Hingga pada suatu titik kejenuhan, aku pun melakukan kesalahan besar dalam hidup ku, aku lupa dengan segalanya hanya karena pengaruh " pelambung khayalan " yang ku tenggak malam itu, dan indah nya lukisan asap kesengajaan yang menemaniku. 

Sore itu kau pasti dapetkan   sms dari aku, " udah balik ngantor? “…..                           
kamu tak menjawab, dan kau biar kan saja pertanyaan itu menggantung di BB mu dan menggantung pada hati mu. Aku merasa pertanyaan  itu tak perlu kau jawab, karena sudah kau berikan penjelasan sebelumnya bahwa jarak antara kantor mu dengan rumah, ditempuh kira –kira 20 menit.. dan pertanyaan di sms itu adalah lanjutan antara pertanyaan sebelumnya yang sudah ku jawab dengan “OTW alias on the way “  dan itu belum berlangsung lebih dari 5 menit. Konyoll..  …. mungkin batin mu.   Entah apa yang di pikirkan setelah semua terbuka disini.
Hari berikutnya, aku masih terbiasa dengan  percakapan by phone and short message dengan mu. Hingga pada suatu saat kau meminta ku   menilaimu seperti apa, dan  dengan bahasa pujanggaku pun terjawab , yang pada akhirnya tertuang di dalam bentuk “bias yang terlampias “ yaaa.. bias asa yang harus tersingkir oleh kenyataan.   
Ternyata penuh pemikiran yang simple dan sederhana namun penuh sarat makna, hingga mungkin kau  pun terkesima. Aku  yakin kamu Sedikit lupa dengan orang yang membuat ku menjadi “pesakitan “ akhir-akhir ini , hingga berujung   pada permintaan email yang ber-isi-kan diriku utuh.  Aku bahagia menemukanmu, kamu lah yang mengerti aku, orang yang aku harapkan adalah seperti mu.. “ may be someone like you”  tapi aku ingin dia yang menjadi seperti mu…
Dan rasa ini telah kau buat indah, Sempurna nya kamu berikan jawaban atas semua Pertanyaan dan penjelasan membuat ku ingin melihat mu dengan kasat mata.  Melihat mu secara nyata, walau hanya sekedar gambar diri yang muncul di attachment email mu, yang walau akhirnya keinginan dan permintaan ku kau jawab dengan short message   iam not perfect to you, but I will try together with you for future, but nothing promise, I hope keep your spirit about heart, if  have more time I will meet u at semarang “   
Kini kau tau mengapa ? mengapa aku galau ? dan mengapa  kau begitu kata – kata terlihat sempurna.  Kau katakan “ aku  lah sebagian kecil pengagum mu “ dan tanpa kau sadari pun kau mengagumkan dengan kalimat dan petuah mu. Aku bahagia mempunyai orang yang bersahaja dan mau menjadi sahabat ku. .. aku mau belajar tentang hidup dan kehidupan bersama mu, setidaknya belajar memahami makna hidup.



Di tulis
Nawakuci  ( si pengagum pria jujur )  -  masolank










0 komentar:

Posting Komentar

monggo di pun koreksi