“ I need someone, I
need shoulder to cry on “
Message semalam yang masuk di inboxku,sepintas aku teringat sesuatu
yang ada dalam fikirku,tapi entah aku
rasa hanya sebuah pembicaraan by phone agar berlanjut,apalagi ucapnya pernah terlintas
dalam dengarku tentang rasanya yang impossible dan juga pernah berucap “may be
yes or not”, ah…. Kucoba untuk menjawab messagenya,karena rasa penasaran itu mulai
merasuk benakku.
“which one person
you need,who are him…?” message terkirim…
Entah berapa lama kutunggu
jawabnya,namun tak ada pun satu
inbox yang masuk dengan namanya..semilir angin laut pun mulai merebahkan raga di jiwa insan sang pengelana,dingin pun mulai menusuk kesendi-sendi raga, tapi tetapak
menanti jawaban pesannya,karena rasa penasaran itu hingga kurela membunuh waktuku,dilekukan
syahdunya malam minggu.
“yapp…hemmmmm..!!” pesan di inboxku
Antara langit dan bumi jawabnya, apa yang kutanya..,jawabnya sepatah
kata yang makin membingungkan,senyum ku bergulum dibibir ini hanya membuat satu jawaban singkat..
”dasar…!” bukan mencaci apalagi mencela,tapi kutahu itu ungkap hatinya untuk membela….bukan
menjawab apa adanya, kurasa dirinya masih dilemma dan mungkin juga malu ungkapkan
rasanya karena kritikku siap memberinya masukan, ahh………..entah itu berguna atau
tidak hanya rasanya yang bisa pahami ungkapku…
Malam pun berlalu bersama sang dewi yang mengintip dibalik awan
dengan malu-malu, jauh mata ini menelusuri
kaki langit yang kulihat hanya ada awan kelabu yang temaram, kemana bintang
yang kupandang semalam..? ahh…mungkin malam mingguan gumamku. kulangkahkan kaki
ini menuju cabin room melelapkan mata,menyambut mimpi-mimpi yang indah..(have
nice and take care, met malam)………………………………………..
“good morning guys,are
you ready take a breakfast..?” sapaku di minggu pagi yang berbalut hujan.
“morning, I think i'am a
first time at gelly room..!” jawabnya manusia-manusia yang penuh harap di
master point.
“ok..,I will take it
first after that,see you at platform.!” Balasku..
Hemmmm… sarapan yang tak mengenakkan, masih saja penasaran itu mengacaukan
pagiku yang dingin,kutanya hujan yang sedang turun namun tak satupun jawaban, rintiknya
yang menebar di hamparan air laut seolah ia sedang bersetubuh dengan dinginnya minggu
pagi,sejenak rasa penasaran itu kulepas demi aktivitas hari ini,harapku time
istirahatku beranikan diri ini untuk jawabannya………………
Gayung bersambut,itu kata pepatahnya sih, deringan kuterjawab
selepas lunch minggu siang,seperti biasa gayanya menjawab gelak tawanya yang selalu jadi pembuka,tawa yang ku maknai
, agar perasaannya bisa bersembunyi dibalik itu, yah tak apalah aku pun tahu…..
walau ungkap mu mengatakan “senyuman yang sedang berguru ” itu sih bahasa halusmu,
kosa kata pembalut lukamu yang masih dilemma.
“siapa dia..daripesanmu yang semalam..?”
Itu impianku untuk tahun ini, itu jawabmu… “ada dua kategori sih
kalo bisa”sambungmu. Aku simak ditiap kata dalam pembicaraanmu,yang kamu
bilang…”kalo.. klik” sederhana saja,
beragama, mengerti dirimu apa adanya, punya mobil mewah, kerjanya mapan, dan juga
tampan, dan pekik tawamu pun memekakan kupingku…………………
Hemmm… sederhana tapi banyak
maunya, selalu ingin sempurna tanpa sadar apa yang sedang ada di
sekelilingnya,lagi-lagi aku masih kritis buatnya maklum aku hanya memberi saran
membangun, bukan mengenang kembali perihmu yang berlalu. Wajar saja kalo semua mimpi
itu selalu sempurna, tapi janganlah terlalu ambisi.
“gantungkanlah mimpi-mimpi
mu setinggi langit, tapi jangan lupa ikat kuat-kuat, agar sebisa nya tak menimpamu
kembali..”(masih kata-kata bijak,namun tak selamanya baik)
Dirimu pun menghela nafas…seraya bertanya…… jadi apa yang
bisa aku buat..? tanyamu…
Seperti yang sering aku bilang “sederhana saja.., bukan pasrah, tapi ikhlas dan juga jiwa yang besar..”
tapi semuanya berbalik pada dirimu sendiri, karna mungkin bisa dilakukan dengan
sedikit sentuhan hati, karena selama aku kenal dirimu selalu saja rasa
pikiranmu mengendalikan segalanya kalo ku garis bawahi atau aku maknai itu dengan
kata EGOIS.
YANG selama ini hanya kegalauan mu yang selalu menghampiri, walau engkau masih
pandai dan juga mampu menyematnya ditengah rutinitas kantoran-mu yang super
sibuk and enjoy. Namun kala kesunyianmu, mulai membelai ragamu yang ayu,yang ada
hanya airmata dari kisahmu yang berlalu dan senyummu yang sedang berguru…. Tak kala
hatimu perlu rasa percaya dari caramu bercermin dan juga intropeksi diri, tapi itu
belum cukup hanya ada rasa gundahmu yang mempermainkan daya fikirmu hingga kau buang
jauh rasa hatimu dengan mimpi-mimpimu yang sempurna…………… …………
Kala senja mulai beranjak..
Rona jingganya menghilangkanjejak..
Malam pun mulaimenyepi dengan dinginya..
Apa yang mampu engkau lakukan dan jugabisa,,,..?
Kuharap engkau tau apa yang telah terjalani..
Entah dikau sadara kan hampanya diri..
Laksana ranting rapuh yang termakan usia..
Langkahmu pun kian jauh dari asa..
Apa yang pernah terjadi, itu kisah..
Apa yang kau lakukan akan terasa sia-sia..
Sejenak renungkan apa yang kau rasakan dengan perih..
Hingga bisa tau jawaban hati deritanya nya sang raga…
Engkau laksana lilin
yang hancur dalam terang,yang menghiasi hidupmu di gelapnya malam, mungkin bukan
kali ini yang bisa kau nikmati dan jangan pernah menyesali, karena hal yang
terindah yang dikau harap telah menanti, laksana bara api yang engkau genggam, siap
menghangatkan asamu yang sedang kedinginan…
Dan………………….. kamu tau? kamu ada dalam pikiran otak ku..
Di kesunyian malam, sesaat setelah aku rebahkan badan
dipembaringan yang entah nyaman atau tidak nyaman bagi orang lain, namun bagi
ku hanya
dia saat ini yang mampu menopang tubuh besar ku, aku merenung dengan
segala yang sudah ada dan telah terjadi pada ku. Sesungguhnya aku bersyukur
dengan nikmat yang sudah di berikan Tuhan buat aku. Namun tatkala aku teringat sesuatu yang belum bisa
ada di pada ku, aku merasa hidup ku hambar. Dan memang benar seperti katamu bahwa
aku menutupinya dengan senyum dan lebar
nya tertawa ku. Seperti nasehat dan
petuah orang terdekatku yang di kolom kan nya menjadi “ kata bijak “ , aku pun
mencari jawaban yang sejujurnya. Duhai hati .. mengapa kamu selalu galau
bahkan kamu pernah marah sama Tuhan…. Tak
aku temukan jawaban nya, tapi kudapati pertanyaan besar pada diriku… “kapan
itu Tuhan ???
Di hari – hari selanjutnya aku terus berjuang menggali dalam
hati ku, dengan kata dan kalimat yang terbata ku temukan sesungguhnya yang sampai
saat ini aku galau… sebuah hal yang sulit untuk di pahami namun
aku berusaha mengerti. Cinta tulus dari
orang yang aku kagumi lah yang menjadi sumber “sakit “ ku . aku merindukan
dia dan “hadirnya”, yang menemani
hidupku berbagi suka dan duka , dia yang
mempunyai pemikiran sederhana dan menghiasi hidupnya dengan ukiran dan lukisan religi, aku mau dia, Bukan
karena beberapa rumah besarnya, atau
mobil mercy nya dan bukan perusahaan ternama yang dia milikinya, juga bukan mahalnya
hobby nya yang kebetulan sama dengan kesenangan ku. Aku membutuhkan dia untuk
bersandar dikala aku susah dan berbagi cerita bahagia. namun dia tak pernah
hadir disaat aku ingin bersandar, dia selalu
menempatkan dirinya di nomor satu, serta melalaikan aku. Hingga pada suatu titik kejenuhan, aku pun
melakukan kesalahan besar dalam hidup ku, aku lupa dengan segalanya hanya
karena pengaruh " pelambung khayalan " yang ku tenggak malam itu, dan indah nya lukisan asap kesengajaan yang menemaniku.
Sore itu kau pasti dapetkan sms dari aku, " udah balik ngantor? “…..
kamu tak menjawab, dan kau biar kan saja pertanyaan itu
menggantung di BB mu dan menggantung pada hati mu. Aku merasa pertanyaan itu tak perlu kau jawab, karena sudah kau
berikan penjelasan sebelumnya bahwa jarak antara kantor mu dengan rumah,
ditempuh kira –kira 20 menit.. dan pertanyaan di sms itu adalah lanjutan antara
pertanyaan sebelumnya yang sudah ku jawab dengan “OTW alias on the way “ dan itu belum berlangsung lebih dari 5 menit. Konyoll..
…. mungkin batin mu. Entah apa yang di pikirkan setelah semua
terbuka disini.
Hari berikutnya, aku masih terbiasa dengan percakapan by phone and short message dengan
mu. Hingga pada suatu saat kau meminta ku
menilaimu seperti apa, dan dengan
bahasa pujanggaku pun terjawab , yang pada akhirnya tertuang di dalam bentuk “bias yang terlampias “ yaaa.. bias asa
yang harus tersingkir oleh kenyataan.
Ternyata penuh pemikiran yang simple dan sederhana namun
penuh sarat makna, hingga mungkin kau pun
terkesima. Aku yakin kamu Sedikit lupa dengan orang
yang membuat ku menjadi “pesakitan “
akhir-akhir ini , hingga berujung pada permintaan email yang ber-isi-kan diriku
utuh. Aku bahagia menemukanmu, kamu lah
yang mengerti aku, orang yang aku harapkan adalah seperti mu.. “ may be someone like you” tapi aku ingin dia yang menjadi seperti mu…
Dan rasa ini telah kau buat indah, Sempurna nya kamu berikan
jawaban atas semua Pertanyaan dan penjelasan membuat ku ingin melihat mu dengan
kasat mata. Melihat mu secara nyata,
walau hanya sekedar gambar diri yang muncul di attachment email mu, yang walau
akhirnya keinginan dan permintaan ku kau jawab dengan short message “ iam not
perfect to you, but I will try
together with you for future, but nothing promise, I hope keep your spirit
about heart, if have more time I will
meet u at semarang “
Kini kau tau mengapa ? mengapa aku galau ? dan mengapa kau begitu kata – kata terlihat sempurna. Kau katakan “ aku lah sebagian kecil pengagum
mu “ dan tanpa kau sadari pun kau mengagumkan dengan kalimat dan petuah mu.
Aku bahagia mempunyai orang yang bersahaja dan mau menjadi sahabat ku. .. aku
mau belajar tentang hidup dan kehidupan bersama mu, setidaknya belajar memahami
makna hidup.
Di tulis
Nawakuci ( si pengagum pria jujur ) - masolank
0 komentar:
Posting Komentar
monggo di pun koreksi