Rabu, 03 Juli 2013

Oti

Posted by erna victor On 08.58 No comments

"eh.., di sini kerja nya " sapaan pria mengagetkan aku.
" eh iya.." dengan sedikit berpikir, siapa dia .. karena aku lupa-lupa ingat. 

Tak sengaja aku bertemu dan bertatap muka langsung dengan pria itu. Pria yang sudah membuat aku harus menjadi wanita mandiri. karenanya lah aku akhirnya menempuh jalan untuk mengobati "sakit" ku  dengan medis. pertemuan siang itu tidak di sengaja tetapi aku yakin Tuhan sudah mengaturkan semua ini. 
setelah sekian lama lost contact, akhirnya di waktu yang tepat kami di pertemukan lagi. 
Dia mengurus verifikasi pendaftaran mahasiswa baru dimana aku bekerja, entah siapa yang diurusin tapi bukan dia sendiri. 

" oh ya.. apalagi yang dibutuhin ya.. " tanya nya dengan raut muka yang kikuk. Profesional saja aku menjawabnya, aku tetap sebagai staff di kantor bukan menjadi diri yang telah tersakiti nya. aku menjawabnya dengan lugas dan seperti biasa senyum ku   mengembang.
kemudian dia berlalu dan aku masih pada sebuah pertanyaan.. ini sudah di atur Tuhan. Tuhan menginginkan kami bertemu, dan menunjukkan kekuasaanNya. keinginanku untuk bertemu dengan pria itu,  aku hanya ingin memperlihatkan bahwa tanpa dia aku pun baik-baik saja, terkabul.

Duduk di bangku pojok adalah kebiasaan kami jika ada waktu untuk mengunjungi pub tua yang ada di kota atlas. eL Diablo, adalah bir kesukaan  kami. sekaleng dua kaleng bahkan sepuluh kaleng selalu menjadi teman kami.  spagheti dan kentang pun menjadi cemilan malam yang penuh riuh di pub itu.


tanpa tersadar sudah jam 2 dinihari, kami menghabiskan waktu untuk ngobrol kesana-kemari, dari ceritanya saat dia kecil sampai dia menjadi pengusaha ternama di kota ini.
bukan kekayaaan dia yang menjadi impian ku untuk dekat dengannya tetapi ilmu yang bermanfaat yang menjadi dorongan ku selama ini. sampai pada akhirnya aku di tinggalkan begitu saja

"jadi nggak mas.. ke jepara " tanya ku pada suatu ketika dengan BBm dan juga sms karena telephone ku tidak pernah di angkat lagi.
rencana kami keluar kota itu tidak terlaksana, rencana untuk berihtiar ke salah satu tempat di jepara pun gagal.  dan........hilang kontak sampai sehari sebelum terjadi pertemuan tak sengaja di kantor ku. tiba-tiba saja percakapan ku dengan nya yang terekam di otakku kembali teringat... ahh

" oh ya sudah.. aku jalan dulu " kata nya berpamitan
"monggo.. iya.. silahkan " senyum ku lebar ikhlas untuk nya, entah siapa yang berada di mobil swift putih yang sedang menunggunya itu.









0 komentar:

Posting Komentar

monggo di pun koreksi