Jumat, 23 Januari 2015

kami bertiga

Posted by erna victor On 10.12 No comments

Duduk di bangku pertama dekat dengan jendela, di temani orgasmic tea membuat saya nyaman berlama-lama berada di cafe ini, cafe yang paling unik diantara berjajar cafe di tembalang walk. Pohon kaktus mini yang lucu-lucu menghiasi dinding dan satu yang di pajang di meja, membuat meja kayu - kayu coklat itu sedikit berwarna.

Tak banyak yang saya lakukan sembari menyeruput teh yang rasanya berbeda dengan yang lain.  segar, dan membuat kembali bersemangat, saya hanya  memainkan gadged,  sesekali membuka akun medsos yang saya punyai dan ngegames alakadar nya.

Suasana mendung sore ini menambah kerinduan saya akan suasana saat masih bersama kekasih tercinta 10 tahun yang lalu...  cinta yang harus terperosok dalam jurang perpisahan itu membuat saya melangkah sendiri sampai saat ini, dan hanya cafe to cafe yang mengobati kegelisahan..

Asap rokok diluar mengepul dari bibir-bibir manis sepasang anak manusia yang saya  rasa mereka tak ada hubungan apapun kecuali pertemanan. Saya melihat dari dalam, dari  no smoking room yang selalu saya pilih setelah saya mempunyai komitmen berhenti merokok dengan anak semata wayang saya.
Kaca pembatas ruangan ini tidak sedikit pun memberi  jarak,  jelas terlihat apa yang ada diluar sana...
hemm laki-laki dan perempuan itu lagi yang duduk di luar, selalu saya perhatikan mereka asyik ngobrol,  entah apa yang mereka tertawakan, sering terlihat lesung pipit gadis itu tertekan dan lebar tawa si laki-laki.. asyik betul.. batin saya
Sepertinya sangat menikmati keadaan apapun..

Tak bosan-bosannya mereka datang stiap sore meskipun hujan turun dengan lebatnya..
ah.. Rupanya mereka sudah cinta banget sama cafe ini, pikir saya. dan lagi-lagi saya berpikir, mereka mungkin kecanduan dengan kopi buatan cafe yang punya produk  special slow coffee ini.

Gadged kembali saya pegang dan mengutak- atik path,  .. argghhh ,  baru saya sadar ternyata saya seperti mereka, kami sama-sama  pelanggan setia cafe ini... dan setiap sore kami berada di bangku yang kami pilih... dan ternyata tak sekali dua kali saya perhatikan gadis dan laki-laki itu setiap sore nya.






0 komentar:

Posting Komentar

monggo di pun koreksi