lagi-lagi tentang perselingkuhan.
hemm.. banyak kabar tersebar di lingkungan kita tentang siapa dan kebiasaan buruk nya bermain hati. Bukan cuma pejabat tinggi, tetapi pejabat kampung pun terbiasa melakukannya. bukan semua nya tetapi beberapa oknum saja tetapi kadang orang menilai dengan "gebyah uyah" alias menyamaratakan.
tentang perselingkuhan awalnya hanya sebuah "guyon" atau candaan yang tidak jelas dan mengarah ke hal hal yang membuat sedikit berpikiran meleset ke arah hal negatif.
mengapa perselingkuhan di lakukan ? banyak saya temui di luar sana, orang melakukan perselingkuhan hanya karena satu alasan yaitu karena ketidakcocokan dengan pasangan. hehehe kalau tidak cocok kenapa di paksakan ada ikatan dengan pasangan ? ya kan..
sebetulnya apapun alasan melakukan perselingkuhan itu tidak benar, apalagi menyalahkan salah satu pasangan..
cara untuk menanggulangi adanya perselingkuhan banyak sekali beredar di internet ataupun majalah yang memuat artikel tersebut.. tetapi hal yang paling vital adalah komunikasi. meskipun sepertinya sepele, tetapi komunikasi adalah cara paling mudah untuk menjaga hubungan agar tidak terjadi permainan "hati " di luar.
komunikasi dengan pasangan tentang hal sekecil apapun yang ada di dalam hubungan adalah penting dan vital. hal ini untuk menjaga miskomunikasi atau salah paham yang rentan sekali terhadap sebuah hubungan.
dari hal sendawa pun harus di komunikasikan, ada beberapa pasangan yang berpisah hanya karena hal itu. mereka menganggap sendawa dengan suara yang tak di tahan itu sangat mengganggu pasangan, bisa berakibat malu jika di depan umum ataupun kurang sopan jika di hadapan pasangan. nah dari sendawa pun harus di komunikasikan apalagi soal ranjang ?
heheeh tabu ? nggak lah, sekarang soal ranjang atau sexs tidak lagi tabu di bicarakan, hal ini juga menjadi edukasi bagi remaja dan para pasangan baru.
nah.. apa anda juga masih tidak mau berkomunikasi dengan pasangan, untuk menjaga hubungan agar harmonis dan tidak tejadi permainan di luar hubungan anda..?
0 komentar:
Posting Komentar
monggo di pun koreksi