cerai ? ....katakan jujur kondisi kita pada anak

Banyak pasangan yang berpisah ( cerai ) yang mengalami kesulitan dalam memberikan pengertian kepada anak-anaknya. Mereka takut  memberikan penjelasan kepada anak-anaknya,  takut menganggu fikiran atau menyakiti secara psikis si anak.

Padahal belum tentu si anak akan mengalami hal terssebut, bisa-bisa malah membuat anak semakin baik dan mengerti keadaan orang tuanya. Lebih baik jujur kepada anaknya tentang kondisi kita daripada harus tahu kondisi sebenarnya dari orang lain.

Dulu ketika awal saya berpisah dengan suami, anak pernah bertanya kepada saya..

"kenapa ayah tidak sama kita lagi "  bahkan pernah bertanya " ma.. kenapa ayah punya bunda ? apa ayah tidak sayang mama? " 

Tidak sedikitpun saya tutupi dan mengalihkan pembicaraannya. Tetapi saya jelaskan dengan gamblang

bahwa " mama sudah berpisah dengan ayah karena satu alasan, tidak cocok lagi.. daripada kami bertengkar terus mending kami berpisah dan menemukan bahagia sendiri-sendiri, toh mama dan ayah bahagia dengan keadaan sekarang "

Dengan alasan tersebut maka anak saya jelas dengan kondisi dia yang sekarang hanya bersama seorang ibu tanpa adanya ayah di samping nya.  anak saya bisa move on dan tetap semangat untuk sekolah malah dia punya impian besar, dia ingin menjadi dokter dan membahagiakan keluarga.   anak yang move on tentunya membuat kita juga semakin yakin bisa menjalani hidup meskipun tanpa pendamping. 

Intinya.. kalau memang kita bercerai katakan kepada anak bahwa kita bercerai dengan alasan yang tepat dan masuk akal untuk ukuran anak-anak tentunya. kalau kita yakin dan bisa meyakinkan anak, kenapa pula harus bohong ??  justru kebohongan itu yang akan membuat anak nantinya marah dan menjadi murung akhirnya, dia merasa hidupnya tidak enjoy lagi dan didikan bohong itu yang akan selalu tertanam pada jiwa nya. Setelah dewasa, anak tersebut akan selalu membohongi perasaan dan membohongi orang lain.  

  

Categories: Psikologi , Relationship