Bagi sebagian orang pasti tahu apa arti dari
kendi.. namun ada sebagian orang ada yang tidak begitu paham apa itu kendi.
Bagi orang jawa , kendi bukan benda asing lagi. Kendi adalah suatu tempat air minum
yang bentuk dasarnya bulet tapi memakai
variasi tersendiri dan memiliki batang untuk mengeleluarkan air dan terbuat dari tanah liat. Itu kendi secara harfiah. Tapi kendi yang ada di jalan kusumawardani
tepatnya di tengah-tengah antar Gedung Bank Indonesia dan Gedung Telkom Semarang
ini, beda dengan kendi –kendi lain yang ada di pasaran.
Kendi yang unik ini adalah sebuah nama cafe kecil yang didirikan seorang pria yang ulet dengan berbagai usahanya. Cafe berukuran tidak begitu besar itu menyediakan berbagai minuman, dari berbagai minuman dingin dan hangat, namun yang special adalah sajian minuman kopi. Di cafe kendi tersedia, kopi lelet, robusta, toraja, aceh dan berbagai jenis kopi lainnya, dan di sediakan berbagai menu makanan, ringan dan makanan berat,dan yang special lagi kendi menyediakan shisha dengan berbagi rasa, ada mint, straberry, lemon., apel dan gabungan dari berbagai rasa yang di sajikan dengan ramuan yang unik yang akan menimbulkan rasa berbeda.
Kendi yang unik ini adalah sebuah nama cafe kecil yang didirikan seorang pria yang ulet dengan berbagai usahanya. Cafe berukuran tidak begitu besar itu menyediakan berbagai minuman, dari berbagai minuman dingin dan hangat, namun yang special adalah sajian minuman kopi. Di cafe kendi tersedia, kopi lelet, robusta, toraja, aceh dan berbagai jenis kopi lainnya, dan di sediakan berbagai menu makanan, ringan dan makanan berat,dan yang special lagi kendi menyediakan shisha dengan berbagi rasa, ada mint, straberry, lemon., apel dan gabungan dari berbagai rasa yang di sajikan dengan ramuan yang unik yang akan menimbulkan rasa berbeda.
Awal berdirinya kendi bukan dari usaha yang mudah. Namun cafe kendi ini berdiri dengan kegigihan seorang pria berusia 36 tahun, melalui
tahap-tahap dan ujian dalam kehidupannya. Di awali dengan kesulitan dalam hidupnya,
tercetuslah usaha membuka cafe ini. Pria
bernama keren maz Boim ini mengawali usaha dengan membuka konter handphone di sebuah kios di semarang yang pada akhirnya
sekarang memiliki konter handphone di salah satu mall besar di semarang. Setelah empat tahun membuka konter handphone, maz boim ini
tak berhenti disini dia menggunakan kesempatan tawaran yang di berikan pada nya
dari seseorang kenalanya. Dia bekerja di
perusahaan swasta milik perseorangan dibidang BBM ( bahan Bakar minyak.. bukan blackberry messenger ). Ya.. maz boim
menjadi pegawai pada salah satu Pom
bensin di jepara. Ternyata mempunyai teman bisa membuat kita bahagia dan sedih
juga kecewa selain rasa senang. Seperti
hal nya pria yang terbilang mujur ini, 10 tahun bekerja di pom bensin sebagai pengawas
operasional, terjadilah pem-fitnahan dari salah satu temannya yang berakhir pada putus nya hubungan pekerjaan dengan perusahaan
itu dan hal itu lah menyulut semangat besar di diri pemilik bintang cancer ini, untuk menjadi usahawan yang lebih maju.
Benturan - benturan kehidupan yang semakin menjatuhkan dia tak menyurutkan usaha nya di bidang handphone. Konter tetap berjalan namun maz boim tidak berhenti untuk berusaha membuka peluang usaha lainnya. Sheisa pun diliriknya sebagai alternatif mencari keuntungan dan penghasilan. Akhirnya maz boim dengan segala usaha nya untuk mendapatkan modal, maz boim bisa mewujudkan impiannya membuka usaha shisha dan Sistem konsinyasi di pilih nya. Dia bergabung di sebuah warung kopi di daerah semarang barat. Perkembangan yang begitu pesat menjadikannya semakin besar usahanya. Ujung dari usaha ini berlabuh pada suatu tempat , yaitu cafe kendi.
Benturan - benturan kehidupan yang semakin menjatuhkan dia tak menyurutkan usaha nya di bidang handphone. Konter tetap berjalan namun maz boim tidak berhenti untuk berusaha membuka peluang usaha lainnya. Sheisa pun diliriknya sebagai alternatif mencari keuntungan dan penghasilan. Akhirnya maz boim dengan segala usaha nya untuk mendapatkan modal, maz boim bisa mewujudkan impiannya membuka usaha shisha dan Sistem konsinyasi di pilih nya. Dia bergabung di sebuah warung kopi di daerah semarang barat. Perkembangan yang begitu pesat menjadikannya semakin besar usahanya. Ujung dari usaha ini berlabuh pada suatu tempat , yaitu cafe kendi.
Cafe kendi inilah yang sekarang di gelutinya,
selain usaha –usaha lain nya. Dengan semangat dan doa mimpi maz boim jadi
nyata, memiliki sebuah cafe sendiri, tetapi bergabungnya pada tempat ngopi
lainnya tak di hentikannya. Dengan
semboyan jawa nya “ yen gelem ndonga lan
usaha mesthi entuk dalan seko Gusti “ melekat di hati suami dari mb evi
ini. Semboyan yang dipegang sejak dia
terdampar di dalam kepenatan dan kesulitan hidup sampai sekarang pun masih menjadi ujung pemikiran nya.
Cafe kendi yang diilhami dari sebuah tempat minum yang mempunyai perut besar namun dengan mulut yang kecil, menyimbulkan bahwa pendapatan yang di dapat akan lebih besar daripada pengeluaran, sehingga menimbulkan keuntungan di usaha nya. Maskot yang dipakai cafe kendi, juga berupa Kendi yang konon adalah peninggalan almarhum bapak dari maz boim. Benda bersejarah yang disimpannya itu akhirnya menjadi maskot dan bertengger di depan bar, bahkan melekat di hati dan usaha dari pria ini. Cafe kendi yang mempunyai motto, "Menu Kutho, Harga Ndeso " itu siap bersaing dengan cafe-cafe yang ada dikota Semarang.
Cafe kendi yang diilhami dari sebuah tempat minum yang mempunyai perut besar namun dengan mulut yang kecil, menyimbulkan bahwa pendapatan yang di dapat akan lebih besar daripada pengeluaran, sehingga menimbulkan keuntungan di usaha nya. Maskot yang dipakai cafe kendi, juga berupa Kendi yang konon adalah peninggalan almarhum bapak dari maz boim. Benda bersejarah yang disimpannya itu akhirnya menjadi maskot dan bertengger di depan bar, bahkan melekat di hati dan usaha dari pria ini. Cafe kendi yang mempunyai motto, "Menu Kutho, Harga Ndeso " itu siap bersaing dengan cafe-cafe yang ada dikota Semarang.
Usaha
hanya membutuhkan keuletan dan sifat tahan banting namun kemujuran juga
andil dalamnya. Pendidikan formal tak sepenuhnya mendukung , tapi pendidikan
formal bisa menunjang pemikiran ataupun ide-ide. Bagaimana dengan kita? Ayo kita ciptakan
usaha membuka peluang bisnis, munculkan ide dari hobby kita...
Cafe kendi, senin 12 januari 2012, 19.00 wib
2 komentar:
smrng
Posting Komentar
monggo di pun koreksi