Aku
menganggap perceraian ku dengan suami ku, adalah suatu hal yang benar-benar
indah dan menurutku itu adalah moment yang tidak bisa aku lupakan sepanjang
hidupku. Suami ku yang ganteng dan
lumayan isi kantongnya, walau pelit dengan ku, melayangkan surat gugatan saat
dia jatuh cinta dengan teller di finance tempat dia bekerja. Surat gugatan masuk ke pengadilan Agama
alasan bahwa aku bukan istri yang baik baginya serta ketidak cocokan diantara
kami. Alasan yang logis karena alasan
itu yang mempermudah proses perceraian.
Dengan memakai “acara” tolak
menolak alasan akhirnya aku pun resmi
bercerai dengan suami ku.
Akta
cerai keluar dan status janda ada padaku. Awalnya aku canggung dan malu tapi lama kelamaan aku terbiasa dengan status yang bagi orang
bukan hal yang ” mentereng” melainkan status yang sering di anggap “miring
“ oleh sebagian orang. Ah
cuek aja ah.. karena apapun keadaan nya
yang penting adalah aku terbebas dari
tekanan jiwa yang setiap saat menekan ku, dan aku terbebas dari lebam di kulit
akibat pukulan kuat nya (jadi inget film samson ..) ...
mantan suami ku memang ringan tangan terhadap anak dan istrinya, jika
sesuatu tidak di maui nya atau di setujuinya marah dan “plak” di kepala serta “tolol
amat er” hahahaha aneh ya.. hanya
salah naruh posisi pigura poto di ruang keluarga bisa berakibat merah di jidat
ku.
Perceraian yang ku anggap indah ini adalah
perceraian yang akhirnya membawaku lebih mengenal dunia, karena aku bebas
melihat dunia tanpa harus di kekangnya, aku bisa travelling kemana saja tanpa
harus terbebani ( dulu nggak boleh
kemana2, kalo aku ajak dia .. dia nggak
pernah mau dengan alasan nggak suka_ “ya banyak diam di rumah deh
jadinya) ... aku yang semula sekedar nge-cek email dari sahabat atau teman
yang kebetulan tinggal diluar negeri, di curigai macem2. Bisa dibayangkan ? kalo saja aku nggak cerai
, mana mungkin
aku bisa belajar nulis dan punya banyak teman di ngerumpi
ini ?
Dan
paling aku suka dari perceraian ini
adalah “kacamata “ coba dulu dia
nggak pukul aku di mata hanya karena masalah teh nya kurang manis, nggak bakal
aku pake kacamata ( mataku terluka
karena pukulan hebatnya ), karena
terluka itu lah makanya aku harus memakai kacamata dan Kacamata bagiku adalah accesoris yang unik
dan paling utama dalam menaikan point nilai wajah seseorang. Dengan ganti - ganti frame membuat aku semakin percaya diri
dan merasa lebih menarik ( walau pada kenyataannya banyak orang yang
nggak suka pakai kacamata atau melihat orang pakai kacamata karena terkesan kutu buku dan serius
bawaan nya )
Konyol memang tapi ya itu lah
kenyataannya.
6 komentar:
Semangat Mb Erna
pasti mas herri hehehehheeheheh smngat smngattttttttttttt
Tetap semangatt yak
mesti to ya om hahahahahahha semnagat itu harus.... dan move on itu mutlak
Dik Erna yang aku kenal, adalah wong sing pantang menyerah... top markotop
amin. alhamdulillah mas. hehehhe erna tetep sportif dan pantang menyerah. itu kunci hehehehe alias keharusan mas hahahhaa terima kaasih udah mampir disini mas hari ... satu2 nya tentor siaran ku hehee
Posting Komentar
monggo di pun koreksi