Jumat, 07 September 2012

Mencari yang nyaman buat paketan

Posted by erna victor On 09.22 No comments

Mencari pasangan hidup bagi yang sudah pernah berumah tangga alias "janda " atau " duda "  apalagi  yang sudah mempunyai anak dan anak tersebut pada posisi kita ( hak asuh ada pada kita ), bukan hal yang mudah karena harus mencocokan dan membuat nyaman antara pasangan dan anak.   Berbagai masalah harus di lalui jika mendapatkan pasangan yang tidak sendiri lagi. Kita memaketkan diri untuk pasangan dan anak nya. 
Ada beberapa orang yang melakukan pendekatan ke orang dengan mendekati si buah hati nya dulu, tapi  banyak juga yang mendekati orang tua nya dan bersikap biasa saja dengan si anak, dengan alasan begitulah cara mendidik anak, biar tahu  mana soal orang tua, dan mana soal anak, dan membiasakan diri untuk memanjakan si anak.

Banyak anggapan bahwa mendekati anak lebih dulu baru mendekati si ibu/ ayahnya, adalah jalan yang terbaik untuk memulai sebuah hubungan dengan janda atau duda beranak,  Tapi menurut saya  itu bukan yang terbaik karena kita akan menikah itu bukan karena si anak butuh figur ibu atau bapak saja, melainkan kita ingin menikmati kebahagiaan   dengan orang yang sama -sama sayang dan cinta sama kita dengan harapan kita bersama selamanya. Kalau hanya untuk seorang figur untuk anak percuma saja karena hanya anak yang mendapatkan ketentraman sedangkan kita yang menjalani harus dengan terpaksa atau mati rasa dengan dia. Apalah jadinya jika berumahtangga seperti itu. 

Mendekati si ibu atau ayahnya saja juga bukan merupakan jalan yang bagus untuk hubungan selanjtnya, karena kita sudah membawa anak dalam hubungan ini, dan semua urusan anak akhirnya juga kepada kita imbasnya.  Kalau mendekati orang tua nya baru anaknya, bisa juga, tetapi jika kedua belah pihak sudah terlanjur dekat dan si anak tidak bisa menerima hubungan ini  Bagaimana? meyakinkan anak ? bukan hal yang mudah loh.. karena anak itu peka dan jika sampai kita melakukan dengan cara menyogok dengan kesenangan nya, maka suatu saat akan tetap membenci atau bisa saja terbiasa membeli kemauan orangtua nya. Ini bukan pendidikan yang terbaik untuk keluarga. 

Satu cara yang mungkin ini lebih baik dari kedua hal tersebut di atas.   Cara itu adalah  kita mendekati / approachmen untuk kedua nya.  Ssekilas mudah untuk di pahami karena ini semua hanya kalimat teori. tapi untuk melakukan bukan hal yang tidak sulit karena semua butuh  pemahaman, pengertian, dan pendalaman. jadi di sini kita butuh ekstra perasaan untuk mereka, sayang sebagai pacar ( bagi ayah atau ibu nya si anak ) dan sayang untuk anak. Sayang dan cinta untuk anak, itu yang sulit di-manage karena kita butuh keihlasan, dan sebuah sifat ihklas harus dipelajari dan dilakukan atau istilahnya learning by doing. hal itu  sangat tidak mudah, tapi saya yakin jika memang sudah niat pasti bisa melakukannya. 

Sebuah pilihan yang membutuhkan konsekuensi tinggi jika kita memilih pasangan yang sudah mempunyai anak, karena resiko-resiko pasti ada dan mau tidak mau harus menerima. Berbahagialah bagi anda yang sudah menjadi keluarga utuh bagi anak-anak, dan jangan pernah menyerah untuk menemukan pengganti  pasangan bagi yang memang sudah divorce, selalu yang harus di ingat adalah  membuat nyaman kita dan pasangan juga anak-anak, jangan egois demi kepentingan kita  dan jangan melupakan kebutuhan kita.

0 komentar:

Posting Komentar

monggo di pun koreksi