Selasa, 28 Agustus 2012

pasangan Hidup

Posted by erna victor On 13.19 2 comments

Mempunyai harapan untuk menikah  atau menikah lagi ? 
hampir semua orang mengharapkan dan sangat ingin menikah, walaupun menikah adalah bukan hal yang mudah karena menikah bukan hanya saja menyatukan dua pribadi yang berbeda tapi menyatukan dua keluarga yang bermacam prinsip nya.  Rumit memang, tidak seperti yang kita bayangkan. biasanya kita hanya membayangkan betapa enaknya hidup dengan orang yang kita sayangi, cintai  dengan harapan bahagia selamanya. Padahal sebetulnya benturan-benturan dan juga permasalahan pasti datang bahkan yang lebih parah masalah bukan hanya datang pada kedua belah pihak tapi dua keluarga besarnya.

Untuk mengantisipasi munculnya permasalahan yang kompleks dalam rumah tangga, sebaik nya kita bicarakan dulu komitmen dan keinginan kita sebelum melangkah. Pembicaraan bukan hanya saja bagaimana aktifitas kita setelah menikah, misal bekerja atau tidak , tapi bicarakan juga dimana kita akan tinggal setelah menikah, apa akan mengikuti si pihak kita atau pasangan kita?..  jika semua sudah di bicarakan dan berhasil mendapat kesimpulan yang baik mendekati paling tidak mendekati sempurna maka menikah atau menikah lagi siap di laksanakan. tapi dengan membicarakan hal-hal prinsip dan keinginan - keinginan berdua yang disatukan lantas kita tidak punya masalah kedepannya. Menikah adalah awal hidup bukan akhir dari sebuah perjalanan.. jadi tentunya banyak masalah dan begitu kompleks, namun akan lebih ringan jika ada pembicaraan yang sekira nya  nanti muncul   dengan di antisipasi seperti cara tersebut diatas.

Saya menulis artikel ini terinspirasi dengan hubungan seorang teman yang kebetulan sangat dekat. Dia merencanakan untuk menikah lagi setelah perceraian nya dengan suaminya. Perceraian pertama di jadikan sebuah pelajaran dengan harapan tidak terulang lagi.  kali ini dia menemukan seseorang yang sreg  dan sudah sama-sama suka. keinginan untuk menikah lagi sangat kuat karena mengingat usia dan kesendiriannya sudah tidak membuat nya nyaman lagi. Pertemuan teman saya dan pasangan nya sudah cukup untuk saling penjajakan dan saling mengerti. Meskipun status pasangan teman saya itu masih single dan belum pernah melakukan pernikahan namun bisa menerima paketan yang ada di depan nya. paketan disini saya sebutkan karena teman saya sudah mempunyai seorang anak.  sebelum benar-benar melaksanakan keinginan, mereka bertukar pikiran lebih dulu dan saling mengutarakan keinginan apabila sudah menikah. teman saya sudah mempunyai pekerjaan tetap bahkan secara materi sudah cukup untuk hidup dia dan anaknya.  sedangkan si pasangan berkehendak un tuk membawa dia ( jika sudah menikah ) ke rumah nya yang kebetulan jauh di beda kota.  sedangkan pekerjaan dan rumah sangat sayang jika di tinggalkan begitu saja apalagi dalam mencari pekerjaan sulit untuk saat ini apalagi mengingat usia teman saya. setelah melalui pembicaraan dengan kepala dingin, dan berlogika tanap sedikit meninggalkan rasa akhirnya mereka memutuskan untuk hanya "jalan " saja..  hanya ingin mengalir saja. keputusan itu di ambil karena memang kedua belah pihak tidak ingin saling memaksa   dan sama-sama tidak mau mengubah keinginan.  

Kemudian yang saya tidak habis pikir adalah  mengapa ... 
Mengapa harus seperti itu adanya. apa memang mencari pasangan itu harus sekota?  biar tidak ada keribetan  di depan nya ? Apa dengan long distance itu tidak bisa terjalin hubungan yang baik ?   kalo harus sekota kenapa harus  mengenal lebih lanjut hubungan itu ?  kenapa tidak di hentikan dan komit hanya berteman saja, kenapa harus berjalan terus tanpa mengindahkan logika dan kenapa hanya di bawa perasaan? 


Entah apa yang di lakukan orang lain yang mempunyai permasalahan yang sama seperti teman saya tersebut...  tapi semua punya jalan sendiri dan saya hanya meyakini, jika jodoh maka akan ada jalan untuk bersama meski hubungan dengan orang di beda kota.. tapi jika bukan jodoh , tetap saja tidak akan ketemu meskipun dalam satu kota...   its a magic


2 komentar:

ya betul.. tapi musti eb elum menikah harus ada"share "antara kedua belah pihak, biar nggak bnyk cek cok hahahaaa ( teori)

Posting Komentar

monggo di pun koreksi