Fresh graduate
lah yang biasa terpampang di iklan baris di kolom lowongan pekerjaan. Secara
otomatis anak – anak yang lulus kuliah pun banyak yang melamar. Di sana mungkin
yang di pentingkan energi muda nya bukan sisi pengalaman nya. Anak-anak usia muda yang semangat dan
kebetulan mereka mempunyai pendidikan yang tinggi untuk bekerja di saring SDM nya demi
kelangsungan usaha di bidang apapun, dan timbul lah suatu kegiatan baru yaitu
proses melamar pekerjaan. Melamar pekerjaan mempunyai konsekuensi, diterima
atau tidak, bahkan yang membuka lowongan pekerjaan pun harus menerima
konsekuensi juga. Konsekuensi bagi kantor yang membuka lowongan adalah
penerimaan karyawan baru dengan berbagai kewajiban.
Pernah tidak berpikir
tentang karyawan lama di kantor berkenaan dengan penerimaan karyawan baru itu
? Biasa nya itulah yang luput dari
perhatian kita. Sebetulnya apa yang ada dipikiran mereka ( karyawan lama ) ?
yang pasti merasa akan ada rival baru di kantor. Mungkin karyawan baru masih muda dan lebih lincah dengan
pekerjaan atau mungkin karyawan baru
lebih fresh dan lebih cantik atau tampan sehingga timbullah rasa kekawatiran
akan pekerjaan yang di percayakan pada karyawan lama, takut akan dilimpahkan
kepada yang baru atau sama-sama bekerja namun
akan lebih baik dari pada karyawan lama, dan rasa cemas akan menghampiri, cemas
akan sikap pimpinan terhadap karyawan
baru. Hal itulah yang menyebabkan sering terjadinya jegal –menjegal antar
karyawan.
Ketakutan dan
rasa percaya diri karyawan lama yang berkurang akibat masuknya karyawan baru
membuat sebuah trik untuk menghambat laju karier karyawan baru. Caranya pun
beraneka ragam, ada beberapa yang mengacaukan laporan sampai pada pemberhentian
proses SK atau surat keputusan di kantor tersebut. Penjegalan yang mencolok
adalah penjegalan pada surat yang
berhubungan dengan kelegalan atau keabsahan karyawan. Penjegalan tersebut merupakan
suatu penjegalan yang merugikan karyawan yang apabila SK itu lah yang nantinya
akan berpengaruh pada proses pengangkatan sebagai karyawan tetap. Hal itu banyak terjadi disebuah instansi yang
proses perekrutan karyawannya melalui tahap honorer. Sungguh di sayangkan karyawan
lama yang kurang baik tanggapan terhadap karyawan baru. Seharus nya mereka
berpikir bahwa dengan kedatangan karyawan baru, bisa membuat kita lebih ringan
dalam bekerja terlebih pada sistem kerja “team work “.
Ada sebuah pengalaman, seorang teman saya
mengalami penjegalan sehingga dia merasa
dirugikan masa kerja nya yang
berakibat semakin lama untuk menjadi karyawan tetap. Sebenarnya dosa apa karyawan baru dilingkungan kita ? bukannya
mereka baru datang dan belum mengerti seluk beluk pekerjaan apalagi salah dalam
bekerja, kenapa sudah di jegal dari awal? Pertanyaan yang belum mendapat
jawaban pasti itu selalu hadir di pikiran saya ketika ada teman bahkan saudara
yang membeberkan keadaan dan masalah di lingkungan barunya.
Saya telaah
sendiri, sebagai karyawan lama yang
pernah mengalami hal yang tidak mengenakan pada proses awal bekerja. Saya beranggapan bahwa karyawan lama akan
tersingkir dengan adanya karyawan baru yang notabene lebih muda, baik dalam
segi pikiran dan memang muda dalam usia sehingga pekerjaan mudah dan segera di
selesaikan dengan jiwa mudanya, yang mungkin lebih gesit. Saya setuju dengan
asumsi bahwa karyawan lama hanya mendendam dengan apa yang sudah pernah di
alami dirinya. Meskipun sepakat dengan efek dendam, tapi saya tidak pernah dan
semoga tidak akan melakukannya, karena hal itu merugikan orang lain, yang
kadang kita butuh bantuan dari mereka yang baru.
Menurut
perkiraan dan proses pencarian alasan terhadap Tradisi jegal-menjegal, hal ini
ada dan sering terjadi karena:
- Perasaan ingin membalas peristiwa yang pernah dialaminya dengan kata lain dendam.
- Takut tersaingi dalam bekerja
- Tidak suka dengan yang lebih baru atau muda karena dirinya sudah tidak se-menarik dulu.
- Tidak adanya kepercayaan diri baik penampilan dan cara bekerja
- Tidak adanya jiwa team work pada dirinya
Pencarian alasan
pada pemikiran ini belum tentu tepat, masih banyak yang lain yang pasti. Apapun
alasan yang ada saya tidak setuju dengan tradisi yang ada untuk karyawan baru
tersebut, dengan alasan yaitu alasan
bahwa mereka nantinya juga menjadi karyawan lama dan bisa jadi mereka lah nanti
yang akan menjadi atasan kita. Apa jadinya jika roda berputar sedang mereka di
atas? Kalau mereka tidak mendendam mungkin bagus efeknya, tetapi seandainya dia
mendendam, bagaimana kelanjutan karier kita ? sikap yang tepat adalah berpikir positif
dengan segala sesuatu, dan hilangkan segala bentuk kekhawatiran dan kecemasan.
0 komentar:
Posting Komentar
monggo di pun koreksi