Senin, 13 Februari 2012

untuk mu aria

Posted by erna victor On 15.47 No comments

Enam tahun tiga bulan aku temani kamu belajar dan mengerjakan tugas-tugas kuliah mu. Enam tahun tiga bulan juga aku tak pernah hirau kan  kebutuhan ku , bahkan aku hampir tidak memikirkan studi ku, semua aku korban kan untuk kamu.

Siang itu nilai mata kuliah Anatomi mu mendapatkan Nilai A, kita senang dan semakin giat untuk belajar dan mencari buku di perpustakaan bahkan di pasar loak pun kita cari.  Semangat ku untuk semangati mu terus berkobar sampai  waktu  co-ass tiba.  Aku pun selalu mengantar mu ke rumah sakit tiap pagi dan menjemput tiap malam.. bahkan jika kamu harus "jaga" aku selalu mengantar makanan untuk mu. benar-benar aku rasakan suka duka kita.
Namun yang aku tangisi, kenapa di saat yudisium aku tak boleh menghadiri? bahkan  menunggu mu di parkiran auditorium pun tak boleh,. kenapa?  sedih dan kecewa yang ada tapi aku ikhlas kan,  mungkin kamu bersama keluarga mu tak mau di ganggu atau dengan teman - teman kamu yang tak mau di ganggu pula.

Aku putuskan untuk menunggu mu di depan rumah mu.  kamu pun tiada kunjung tiba. tepat jam empat sore kamu sampai rumah, dan aku langsung memberi bunga sebagai ucapan selamat atas gelar yang kamu raih. kamu terseyum dan hanya bilang terimakasih. aku pun  pulang dengan senyum karena aku sudah melihat mu memakai toga dengan garis hijau...

Tidak terasa sebulan kelulusan mu... dan kita pun  tidak lagi ada komunikasi, lost contact. tak pernah tau sebab nya. Dan selang dua bulan setelah  kelulusan mu, ................ bulan maret  2004 , kau berikan undangan pernikahan mu dengan nya.  dia yang selama ini kau katakan sebagai teman PPL mu  ternyata sudah membuka hatimu dan memasuki lewat celah- celah keberadaan ku.
Cita-cita menikah dengan ku setelah lulus dokter pun melayang, tinggalah puing-puing.  cetakan undangan dengan gelar yang kita ingin kan saat itu " dr. aria dan erna SH"  pun lenyap seketika, karena nama itu harus gdi ganti dengan " dr aria dan Sifha " tapi bagaimanapun aku tetap bahagia karena aku sempat mengantar mu menjadi seorang dokter.
iyek.. aku bahagia dan akan tersenyum saat mengingat tingkah kita yang kadang seperti anak kecil dan saat mengingat kebersamaan kita untuk belajar.  terimakasih ku pada mu.. karena kamu lah yang menjadikan aku seorang  sarjana hukum tapi mengerti dunia kedokteran bahkan ilmu kedokteran.

iyek nawakuci masih disini, tetap bersama mu meski hanya dalam Doa...

0 komentar:

Posting Komentar

monggo di pun koreksi