Ke lima adikku sudah menikah semua. Mereka sudah mempunyai keluarga yang amat bahagia menurut ku, mereka di karunia anak-anak yang lucu yang bisa membuat kedua orang tua ku tersenyum. kalo di bilang mapan sih, aku sudah mapan, karena aku sudak bekerja dan penhasilan ku pun tidak sedikit, gaji ku cukup untuk makan, jajan, dan membeli kesenangan juga, bahkan holiday ke luar negeri pun aku biasa lakukan. sekarang yang membuat aku resah adalah, usia ku dan status ku. usia ku kini sudah kepala empat, 43 tepatnya. tapi aku belum juga menemukan jodoh, bahkan pacar pun aku tak punya. Saat berkumpul dengan keluarga besar lah yang menyiksaku, pasti pertanyaan datang untukku, kapan aku nikah ? dan selalu itu yang tertuju padaku, kadang pertanyaan mereka membuat aku enggan untuk berkumpul dengan keluarga ku.
Perawan Tua lah orang menyebutku. tapi aku tidak mau di bilang perawan tua, karena bagiku aku masih muda meski usiaku sudah kepala empat. Kata orang perawan tua adalah sosok yang sensitif dan tidak mudah bergaul juga bukan penyayang anak, padahal aku sebenarnya tidak membeda-bedakan dalam bergaul, aku familiar di mata teman-teman. bahkan aku termasuk orang yang mudah bergaul, aku juga memiliki beberapa teman dari berbagai aktifitas ku, baik senam, dan kegiatan sosial lainnya. Menurut ku penilaian masyarakat tentang perawan tua adalah salah, dan bagi ku perawan tua itu karena nasib atau jalan hidup.
Orang mengatakan riskan sekali seandainya suami mereka bergaul dengan perawan tua, karena takut dan khawatir para suami akan tergoda dengan perawan tua, padahal perawan tua biusa memilah mana yang baik dan tidak baik. beberapa orang yang tergolong masuk kategori perawan tua terkadang memilih untuk "masuk" ke dalam dunia laki-laki beristri, karena kejadian itulah maka di judge juga bahwa perawan tua adalah si pengganggu ketentraman rumah tangga orang.Anggapan lain yang ada sisi positifnya adalah perawan tua terlalu memilih orang yang akan di jadikan pendampingnya.
Whateverlah kata orang , anggapan orang tentang status perawan yang sudah lewat masa remaja nya, yang penting aku menikmati kesendirian dan keterlambatan ku menemukan jodoh. mungkin memang belum ada orang yang tepat untuk menemani ku di hari-hari ini.
kisah : ude' di yogya
kisah : ude' di yogya
0 komentar:
Posting Komentar
monggo di pun koreksi